Sabtu, 28 April 2012

Dikepung, Pembunuh Satu Keluarga Mengamuk
ILUSTRASI
BULUKUMBA — Pelaku pembunuhan satu keluarga kembali mengamuk saat warga mengepung gubuk di tengah ladang tempat pelaku bersembunyi pada Jumat (27/4/2012) sekitar pukul 14.00 Wita. Pelaku bernama Nawir (54) mengamuk sembari mengayun-ayunkan parang panjangnya, setelah gubuk yang ditempati pelaku untuk bersembunyi dilempari batu oleh warga.

Penyisiran itu dilakukan di sekitar perbatasan Kelurahan Tanete dan Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Di saat warga akan menangkapnya, pelaku tiba-tiba menghilang tanpa jejak di tengah-tengah kepungan warga. Hal tersebut membuat warga menjadi ketakutan dan lari meninggalkan gubuk tersebut. Demikian kesaksian salah satu warga di Kelurahan Jawi-jawi, Herman,
"Warga sempat mengepung pelaku, tetapi pelaku tiba-tiba menghilang. Melihat kejadian itu, warga lari meninggalkan tempat persembunyian pelaku dan kembali melanjutkan pagi ini," jelasnya.

Dalam pencarian kali ini, aparat setempat menggandeng sekitar 20 orang pemburu babi hutan yang sengaja didatangkan dari Kabupaten Sinjai beserta anjing pemburu. Demikian diungkapkan Camat Bulukumpa, Andi Zainal Abidin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nawir tega membantai satu keluarga yang terdiri dari mertua, istri, dan suami dengan cara dibacok hingga berulang kali pada Sabtu (21/4/2012). Perbuatan ini mengakibatkan Jumalang (50) tewas setelah pelaku membacok leher korban. Tidak puas, pelaku kembali melampiaskan aksinya dengan membacok Masrawati (29), anak Jumalang, di saat akan menyelamatkan diri.

Kejadian yang menggegerkan warga jalan Andi Oddang, Kelurahan Jawi-jawi, itu terjadi pada subuh hari, di saat menantu Jumlang, Safruddin (36), hendak pergi ke pasar. Pelaku berhasil kabur dengan masuk ke dalam hutan setelah warga datang berbondong-bondong ke rumah korban.