Rabu, 09 Mei 2012

3 Tewas, 5 Luka Akibat Lahar Dingin Gamalama
 
 Aktivitas Gunung Gamalama kembali menurun, Senin (12/12/2011), sehari pascaletusan kedua Minggu petang. Erupsi gunung setinggi 1.715 meter di atas permukaan laut itu fluktuatif karena kondisinya belum stabil.
JAKARTA- Banjir lahar dingin dari Gunung Gamalama melanda sejumlah lokasi di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (9/5/2012) dinihari tadi sekitar pukul 02.00 WIT. Itu terjadi menyusul hujan deras yang terjadi pada malam sebelumnya.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr Sutopo Purwo Nugroho, banjir lahar dingin terjadi di Sungai Tubo hingga Dufa-Dufa yang meliputi tiga wilayah, yaitu di pantai Kelurahan Dufa-Dufa Kecamatan Ternate Utara, Kelurahan Takoma Kecamatan Ternate Selatan, dan Kelurahan Salahudin Kecamatan Ternate Tengah.
Korban sementara tiga orang meninggal dunia, 5 orang hilang, 2 orang luka-luka, 20 rumah rusak. Sebagian warga yang rumahnya rusak akibat banjir lahar telah diungsikan ke eks-Kantor Gubernur Maluku Utara dan aula SMK Negeri 2 Ternate.
Banjir lahar pada Rabu dini hari lebih besar jika dibandingkan dengan banjir serupa pada 27 Desember 2011, pascaletusan Gunung Gamalama. Lahar yang dibawa banjir pada Rabu dini hari tersebut sisa letusan Gunung Gamalama pada Desember 2011 yang selama ini tertahan di puncak dan lereng gunung tersebut.
Hingga saat ini status Gunung Gamalama yang terletak di Pulau Ternate ini masih Waspada (level II).
Saat ini, BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kota Ternate bersama TNI, Polri, dan instansi terkait melakukan evakuasi masyarakat yang terkena bencana. Korban hilang masih dicari. Bantuan logistik bagi masyarakat yang terkena bencana sedang disiapkan BPBD bersama instansi lainnya.