Kamis, 17 Mei 2012

 Cabut Anak Panah, Korban Bentrok Malut Dirujuk ke Jakarta
 
 Rusman yang jadi korban bentrok di Ternate, Senin (14/5/2012) terpaksa di rujuk ke Jakarta untuk menjalani operasi karena sebilah anak panah wayar masih menempel di pelipis mata kanannya.


HEADLINE NEWS, TERNATE - Rusmin (21), korban bentrok antar pemuda di Ternate Maluku Utara terpaksa di rujuk ke Jakarta untuk mencabut anak panah wayar yang masih menempel di pelipis mata kanannya. Rusmin di rujuk ke Jakarta karena tidak bisa di tangani secara medis di Ternate.

Pagi tadi waktu setempat, Rusmin yang semenjak Senin (14/5/2012) malam dirawat di Rumah Sakit Daerah Chasan Bousiri langsung dilarikan ke Bandara Babullah untuk diterbangkan ke Jakarta. Rusmin ditemani 3 orang sanak keluarga bersama seorang tenaga medis.

Di RSD Chasan Bousiri, mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Ternate ini hanya dirawat lukanya saja. Sebilah anak panah yang menempel di pelipis mata kanannya belum bisa di cabut. Tim dokter akhirnya memutuskan Rusmin harus di rujuk ke Jakarta untuk dicabut. "Harus dioperasi. Mudah-mudahan di Jakarta dengan alat-alat serba canggih bisa ditangani," ujar petugas medis yang mendampingi Rusman ke Jakata.

Pihak keluarga juga berharap anak panah yang masih menempel itu segera bisa dicabut.Selain Rusmin, belasan orang juga mengalami luka-luka saat terjadi bentrokan antar pemuda di Kelurahan Toboko dan Mangga Dua.

6 orang diantaranya terkena panah wayar, sisanya mengalami luka di kepala karena terkena lemparan batu maupun peluru senapan angin.

Sebagian besar korban sudah dipulangkan. Namun salah satunya lagi, Firman (20), masih menjalani perawatan di RS karena mengalami luka serius di bagian dada. Firman juga terkena panah wajar di bagian dada, namun anak panahnya sudah bisa di cabut.